PROPOSAL PENGAJUAN KEGIATAN
PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA
PONDOK PESANTREN SUNAN BEJAGUNG Ds. BEJAGUNG Kec. SEMANDING Kab. TUBAN
PROFILE PROPOSAL
A. LATAR BELAKANG
Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam Pagar Nusa,
TUJUAN yang disertai harapan-harapan luhur bagi terbentuknya sebuah
pelestarian nilai-nilai budaya nusantara sangat lah di perlukan, seperti laju
perkembangan salah satu olah raga yang mengandung banyak nilai-nilai budaya
bangsa. Ditengah keaneka ragaman yang kita temui, Negara kita juga kaya akan
keaneka ragaman baik hayati adat istiadat dan juga seni budaya. Salah satu yang
ada di dalamnya adalah seni budaya pencak silat dengan berbagai keunikan di
dalamnya.Pencak Silat juga memiliki kelebihan dalam membina jiwa / mental kita, yang
membedakannya dari jenis olah raga lainnya;
1. Menambah kepercayaan diri.
2. Disamping fisik juga melatih mental dan pikiran kita.
3. Menimbulkan kewaspadaan yang tinggi.
4. Memupuk kegesitan dan kelincahan mental.
5. Lebih menumbuhkan jiwa ksatria.
6.Mempertebal kedisiplinan dan keuletan yang lebih tinggi karena sifat latihannya yang sulit dan lama.
7.Melatih kita untuk lebih banyak berpikir disamping hanya sekedar menggunakan otot belaka.
Tujuan pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga pencak silat prestasi, adalah untuk mengembangkan dan menyelaraskan berbagai kebijakan pembangunan olah raga, serta memperkuat kelembagaan olah raga pencak silat dan Tujuan pembinaan dan pemasyarakatan olah raga pencak silat prestasi adalah untuk meningkatkan budaya olah raga, kesehatan jasmani, mental dan rohani masyarakat dan anak didik mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga tinggi.
Selain itu, untuk mendorong dan menggerakan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung hakikat dan manfaat olah raga Pencak Silat sebagai kebutuhan hidup, meningkatkan kegiatan olah raga termasuk olah raga masyarakat dan olah raga tradisional, meningkatkan upaya pemanduan bakat dan pembibitan olah raga Pencak Silat sejak dini usia, serta mendukung upaya pencapaian prestasi olah raga.
Sedangkan tujuan peningkatan sarana dan prasarana olah raga Pencak Silat adalah untuk menyediakan, mengadakan, dan membangun sarana dan prasarana olah raga pencak silat untuk mendukung kegiatan pembinaan dan pengembangan olah raga, serta pencapaian prestasi olah raga Pencak Silat.
2. Disamping fisik juga melatih mental dan pikiran kita.
3. Menimbulkan kewaspadaan yang tinggi.
4. Memupuk kegesitan dan kelincahan mental.
5. Lebih menumbuhkan jiwa ksatria.
6.Mempertebal kedisiplinan dan keuletan yang lebih tinggi karena sifat latihannya yang sulit dan lama.
7.Melatih kita untuk lebih banyak berpikir disamping hanya sekedar menggunakan otot belaka.
Tujuan pengembangan kebijakan dan manajemen olah raga pencak silat prestasi, adalah untuk mengembangkan dan menyelaraskan berbagai kebijakan pembangunan olah raga, serta memperkuat kelembagaan olah raga pencak silat dan Tujuan pembinaan dan pemasyarakatan olah raga pencak silat prestasi adalah untuk meningkatkan budaya olah raga, kesehatan jasmani, mental dan rohani masyarakat dan anak didik mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga tinggi.
Selain itu, untuk mendorong dan menggerakan masyarakat agar lebih memahami dan menghayati langsung hakikat dan manfaat olah raga Pencak Silat sebagai kebutuhan hidup, meningkatkan kegiatan olah raga termasuk olah raga masyarakat dan olah raga tradisional, meningkatkan upaya pemanduan bakat dan pembibitan olah raga Pencak Silat sejak dini usia, serta mendukung upaya pencapaian prestasi olah raga.
Sedangkan tujuan peningkatan sarana dan prasarana olah raga Pencak Silat adalah untuk menyediakan, mengadakan, dan membangun sarana dan prasarana olah raga pencak silat untuk mendukung kegiatan pembinaan dan pengembangan olah raga, serta pencapaian prestasi olah raga Pencak Silat.
B.
PROFIL PSNU
PAGAR NUSA
Nama lengkap organisasi ini adalah Pencak Silat Nahdlatul Ulama’ PAGAR NUSA Sedangkan
PAGAR NUSA sendiri merupakan akronim dari Pagar NU dan Bangsa.
IPSNU Pagar Nusa adalah satu – satunya wadah yang sah bagi organisasi pancak silat di lingkungan Nahdlatul Ulama’ berdasarkan keputusan Muktamar NU tentang pengesahan pendirian dan pengelolaan Pencak Silat NU PAGAR NUSA pada taggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986. Organisasi ini berstatus lembaga milik Nahdlatul Ulama’ yang penyelenggaraan dan pertanggung jawabannya sama sebagaimana lembaga – lembaga NU lainnya. Status resmi kelembagaan inilah yang menjadikan Pagar Nusa wajib dilestarikan dan dikembangkan oleh seluruh warga NU pada umumnya, dengan mengecualikan pencak silat atau beladiri lainnya. Setelah di resmikan PSNU PAGAR NUSA sudah meyebar hampir keseluruh nusantra dan sudah bergabung di Ikatan pencak silat indonesia (IPSI), dan merupakan 5 dari pencak terbesar se indonesia .
IPSNU Pagar Nusa adalah satu – satunya wadah yang sah bagi organisasi pancak silat di lingkungan Nahdlatul Ulama’ berdasarkan keputusan Muktamar NU tentang pengesahan pendirian dan pengelolaan Pencak Silat NU PAGAR NUSA pada taggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986. Organisasi ini berstatus lembaga milik Nahdlatul Ulama’ yang penyelenggaraan dan pertanggung jawabannya sama sebagaimana lembaga – lembaga NU lainnya. Status resmi kelembagaan inilah yang menjadikan Pagar Nusa wajib dilestarikan dan dikembangkan oleh seluruh warga NU pada umumnya, dengan mengecualikan pencak silat atau beladiri lainnya. Setelah di resmikan PSNU PAGAR NUSA sudah meyebar hampir keseluruh nusantra dan sudah bergabung di Ikatan pencak silat indonesia (IPSI), dan merupakan 5 dari pencak terbesar se indonesia .
C. SEJARAH SINGKAT
Pondok Pesantren dulunya tidak hanya mengajarkan ilmu agama dalam pengertian formal-akademis seperti sekarang ini, semisal ilmu tafsir, fikih, tasawuf, nahwu-shorof, sejarah Islam dan seterusnya. Pondok pesantren juga berfungsi sebagai padepokan, tempat para santri belajar ilmu kanuragan dan kebatinan agar kelak menjadi pendakwah yang tangguh, tegar dan tahan uji. Para kiainya tidak hanya alim tetapi juga sakti. Para kiai dulu adalah pendekar pilih tanding. Akan tetapi belakangan ada tanda-tanda surutnya ilmu bela diri di pesantren. Berkembangnya sistem klasikal dengan materi yang padat, ditambah eforia pembentukan standar pendidikan nasional membuat definisi pesantren kian menyempit, melulu sebagai lembaga pendidikan formal.
Para ulama-pendekar merasa gelisah. H Suharbillah, seorang pendekar dari Surabaya yang gemar berorganisasi menemui KH Mustofa Bisri dari Rembang dan menceritakan kekhawatiran para pendekar. Mereka lalu bertemu dengan KH Agus Maksum Jauhari Lirboyo alias Gus Maksum yang memang sudah masyhur di bidang beladiri. Nama Gus Maksum memang selalu identik dengan “dunia persilatan”.
Pada tanggal 12 Muharrom 1406 M bertepatan tanggal 27 September 1985 berkumpulah mereka di pondok pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, untuk membentuk suatu wadah di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) yang khusus mengurus pencak silat. Musyawarah tersebut dihadiri tokoh-tokoh pencak silat dari daerah Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Kediri, serta Cirebon, bahkan dari pulau Kalimantan pun datang.
Musyawarah berikutnya diadakan pada tanggal 3 Januari 1986, di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, tempat berdiam Sang Pendekar, Gus Maksum. Dalam musyawarah tersebut disepakati pembentukan organisasi pencak silat NU bernama Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa yang merupakan kepanjangan dari Pagarnya NU dan Bangsa. Kontan para musyawirin pun menunjuk Gus Maksum sebagai ketua umumnya. Pengukuhan Gus Maksum sebagai ketua umum Pagar Nusa itu dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH. Abdurrahman Wahid dan Rais Aam KH. Ahmad Sidiq.
Gus Maksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944, salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Manaf Abdul Karim. Semasa kecil ia belajar kepada orang tuanya KH. Abdullah Jauhari di Kanigoro. Ia menempuh pendidikan di SD Kanigoro (1957) lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, namun tidak sampai tamat. Selebihnya, ia lebih senang mengembara ke berbagai daerah untuk berguru ilmu silat, tenaga dalam, pengobatan dan kejadukan (*Dalam “Antologi NU” terbitan LTN-Khalista Surabaya*).
Sebagai seorang kiai, Gus Maksum berprilaku *nyeleneh* menurut adat kebiasaan orang pesantren. Penampilannya nyentrik. Dia berambut gondrong
jengot dan kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai bakiak. Lalu, seperti kebiasaan orang-orang “jadug” di pesantren, Gus Maksum tidak pernah makan nasi alias *ngerowot*. Uniknya lagi, dia suka memelihara binatang yang tidak umum. Hingga masa tuanya Gus Maksum memelihara beberapa jenis binatang seperti berbagai jenis ular dan unggas, buaya, kera, orangutan dan sejenisnya.
Dikalangan masyarakat umum, Gus Maksum dikenal sakti mandaraguna. Rambutnya tak mempan dipotong (konon hanya ibundanya yang bisa mencukur rambut Gus Maksum), mulutnya bisa menyemburkan api, punya kekuatan tenaga dalam luar biasa dan mampu mengangkat beban seberat apapun, mampu menaklukkan jin, kebal senjata tajam, tak mempan disantet, dan seterusnya. Di setiap medan laga (dalam dunia persilatan juga dikenal istilah sabung) tak ada yang mungkin berani berhadapan dengan Gus Maksum, dan kehadirannya membuat para pendekar aliran hitam gelagapan. Kharisma Gus Maksum cukup untuk membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan di pesantren melalui
Pagar Nusa. Sebagai jenderal utama “pagar NU dan pagar bangsa” Gus Maksum selalu sejalur
dengan garis politik Nahdlatul Ulama, namun dia tak pernah terlibat politik praktis, tak kenal dualisme atau dwifungsi. Saat kondisi politik memaksa warga NU berkonfrontasi dengan PKI Gus Maksum menjadi komandan penumpasan PKI beserta antek-anteknya di wilayah Jawa Timur, terutama karesidenan Kediri. Ketika NU bergabung ke dalam PPP maupun ketika PBNU mendeklarasikan PKB, Gus Maksum selalu menjadi jurkam nasional yang menggetarkan podium. Namun dirinya tidak pernah mau menduduki jabatan legislatif ataupun eksekutif. Pendekar *ya *pendekar! Gus Maksum wafat di Kanigoro pada 21 Januari 2003 lalu dan dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Lirboyo dengan meninggalkan semangat dan keberanian yang luar biasa.
Pondok Pesantren dulunya tidak hanya mengajarkan ilmu agama dalam pengertian formal-akademis seperti sekarang ini, semisal ilmu tafsir, fikih, tasawuf, nahwu-shorof, sejarah Islam dan seterusnya. Pondok pesantren juga berfungsi sebagai padepokan, tempat para santri belajar ilmu kanuragan dan kebatinan agar kelak menjadi pendakwah yang tangguh, tegar dan tahan uji. Para kiainya tidak hanya alim tetapi juga sakti. Para kiai dulu adalah pendekar pilih tanding. Akan tetapi belakangan ada tanda-tanda surutnya ilmu bela diri di pesantren. Berkembangnya sistem klasikal dengan materi yang padat, ditambah eforia pembentukan standar pendidikan nasional membuat definisi pesantren kian menyempit, melulu sebagai lembaga pendidikan formal.
Para ulama-pendekar merasa gelisah. H Suharbillah, seorang pendekar dari Surabaya yang gemar berorganisasi menemui KH Mustofa Bisri dari Rembang dan menceritakan kekhawatiran para pendekar. Mereka lalu bertemu dengan KH Agus Maksum Jauhari Lirboyo alias Gus Maksum yang memang sudah masyhur di bidang beladiri. Nama Gus Maksum memang selalu identik dengan “dunia persilatan”.
Pada tanggal 12 Muharrom 1406 M bertepatan tanggal 27 September 1985 berkumpulah mereka di pondok pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, untuk membentuk suatu wadah di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) yang khusus mengurus pencak silat. Musyawarah tersebut dihadiri tokoh-tokoh pencak silat dari daerah Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Kediri, serta Cirebon, bahkan dari pulau Kalimantan pun datang.
Musyawarah berikutnya diadakan pada tanggal 3 Januari 1986, di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, tempat berdiam Sang Pendekar, Gus Maksum. Dalam musyawarah tersebut disepakati pembentukan organisasi pencak silat NU bernama Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa yang merupakan kepanjangan dari Pagarnya NU dan Bangsa. Kontan para musyawirin pun menunjuk Gus Maksum sebagai ketua umumnya. Pengukuhan Gus Maksum sebagai ketua umum Pagar Nusa itu dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH. Abdurrahman Wahid dan Rais Aam KH. Ahmad Sidiq.
Gus Maksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada tanggal 8 Agustus 1944, salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Manaf Abdul Karim. Semasa kecil ia belajar kepada orang tuanya KH. Abdullah Jauhari di Kanigoro. Ia menempuh pendidikan di SD Kanigoro (1957) lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, namun tidak sampai tamat. Selebihnya, ia lebih senang mengembara ke berbagai daerah untuk berguru ilmu silat, tenaga dalam, pengobatan dan kejadukan (*Dalam “Antologi NU” terbitan LTN-Khalista Surabaya*).
Sebagai seorang kiai, Gus Maksum berprilaku *nyeleneh* menurut adat kebiasaan orang pesantren. Penampilannya nyentrik. Dia berambut gondrong
jengot dan kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai bakiak. Lalu, seperti kebiasaan orang-orang “jadug” di pesantren, Gus Maksum tidak pernah makan nasi alias *ngerowot*. Uniknya lagi, dia suka memelihara binatang yang tidak umum. Hingga masa tuanya Gus Maksum memelihara beberapa jenis binatang seperti berbagai jenis ular dan unggas, buaya, kera, orangutan dan sejenisnya.
Dikalangan masyarakat umum, Gus Maksum dikenal sakti mandaraguna. Rambutnya tak mempan dipotong (konon hanya ibundanya yang bisa mencukur rambut Gus Maksum), mulutnya bisa menyemburkan api, punya kekuatan tenaga dalam luar biasa dan mampu mengangkat beban seberat apapun, mampu menaklukkan jin, kebal senjata tajam, tak mempan disantet, dan seterusnya. Di setiap medan laga (dalam dunia persilatan juga dikenal istilah sabung) tak ada yang mungkin berani berhadapan dengan Gus Maksum, dan kehadirannya membuat para pendekar aliran hitam gelagapan. Kharisma Gus Maksum cukup untuk membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan di pesantren melalui
Pagar Nusa. Sebagai jenderal utama “pagar NU dan pagar bangsa” Gus Maksum selalu sejalur
dengan garis politik Nahdlatul Ulama, namun dia tak pernah terlibat politik praktis, tak kenal dualisme atau dwifungsi. Saat kondisi politik memaksa warga NU berkonfrontasi dengan PKI Gus Maksum menjadi komandan penumpasan PKI beserta antek-anteknya di wilayah Jawa Timur, terutama karesidenan Kediri. Ketika NU bergabung ke dalam PPP maupun ketika PBNU mendeklarasikan PKB, Gus Maksum selalu menjadi jurkam nasional yang menggetarkan podium. Namun dirinya tidak pernah mau menduduki jabatan legislatif ataupun eksekutif. Pendekar *ya *pendekar! Gus Maksum wafat di Kanigoro pada 21 Januari 2003 lalu dan dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Lirboyo dengan meninggalkan semangat dan keberanian yang luar biasa.
D. BENTUK KEGIATAN
Adapun
bentuk kegiatan pencak silan NU Pagar Nusa diantaranya ;
1. Memperbayak teman dengan mengagap teman menjadi DULUR
atau sodara kandung
2. Olah Raga
3. BelaDiri
4. Materi jurus
5. Pernafasan
6. Fisik dan
Mental
7. Kesenian
8. Keagamaan
berdasarkan Islam Ala Ahlisuunah waljamaah
Keterangan:
Pemberian mareri berdasarkan tingkatan atau sabuk
E. TUJUAN KEGIATAN
Tujuan mendirikan Pencak Silat Pagar
Nusa diantaranya :
1.
Melestarikan budaya bangsa
2. Membina
kader-kader NAHDATUL ULAMA
3.
Mempertahankan dan meyebarkan ukwah Ahlisunah Waljamaah dan juga megamalkan
Amar Makruf Nahi Mungkar
4. Membentuk
jiwa pemuda yang islami ala ahlisunah wal jmaah melalui Pencak Silat NU PAGAR NUSA
5. Membentuk
pemuda yang berorganisasi yang bersifat positif
6. Menjalin
silaturahmi antar siswa maupu warga PSNU Pagar Nusa baik lingugan
PONDOK
maupun sekitar
7. Ikut
serta dalam membantu keamanan pondok dan sekitar
8. Mencetak
generasi pemudadan pemudi yang taat pada orang tua, Agama, Nusa dan Bangsa.
F. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Adapun
pelaksaan pencak silat NU Pagar Nusa diadakan 1 kali dalam 1 minggu yaitu
Setiap hari
jum’at jam 02.00- sampai selesai di halaman Pondok Pesantren Sunan Bejagung
G. PESERTA
. Keanggotaan
diatur dalam Peraturan Dasar dengan kriteria mudah yaitu ;
1. ber agama Islam
khusnya warga Nahdlatul Ulama’
Mulai kanak-kanak sampai sesepuh ( batasan
usia )
Dari yang belum mengenal pencak silat sampai yang mahir ( batasan kemampuan )
Sistem penjenjangan anggota dll, disesuaikan dengan kemampuan, usia, dan kebutuhan.
Dari yang belum mengenal pencak silat sampai yang mahir ( batasan kemampuan )
Sistem penjenjangan anggota dll, disesuaikan dengan kemampuan, usia, dan kebutuhan.
Dan di
utamakan santri Dari Pondok Pesantren
Sunan Bejagung
H. PROGRAM KEGIATAN LATIHAN
PSNU PAGAR
NUSA
1.
LATIAN YANG DI PINPIN
PELATIH
2.
SISWA MEMAKAI
a.
Baju hitam lengan
panjang dan terdapat logo pada bagian
kiri PSNU PAGAR NUSA sebelah dan kanan
IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia)
b.
celana hitam (komprang)
c.
Memakai kerudung hitam bagi perempuan
I. PENUTUP
Demikinan
proposal ini kami buat sebagai acuan dalam
meyelengarakan kegiatan Pencak
Silat NU Pagar nusa yang ada di Pondok
Pesantren Sunan Bejagung
Kami mengharap kepada Bapak/Ibu Pengasuh Pondok Pesantren Sunan
Bejagung, untuk memberikan izin latian
karena demi kelancaran kegiatan yang kami program kan atas perhatiannya
kami mengucap kan bayak- terima kasih
Jazakumullah
waaksana jaza’
Demikin
proposal ini kami buat
Bejagung,
15 November 2014
PENGURUS
PENCAK SILAT PAGAR NUSA
PAC.
SEMANDING
PAC. SEMANDING SEKERTARIS
(................................)
(....................................)
Nomor :
1/PSNUPN/11.2014
Lamp : 1 (satu) bandel proposal
Perihal :
peroposal kegiatan latian pencak PSNU PAGAR NUSA
Penagung
jawab ;
Nama : Riyadhul munji
Tempat,
tangal lahir : Tuban, 06 Agustus
1993
Alamat :
Ds. Kowang –Semanding -Tuban
No. Telepon :
0856xxxxxxxx
KepadaYth.
Pengurus Pondok
Pesantren Sunan Bejagung
Di tempat
Salam Pagar
Nusa ;
Degan rahmat dan hidayah Allah SWT yang di berikan
kepada kita, dan semoga kita dalam lindugan-Nya. Amin,
Dengan
segala kerendahan hati kami bermaksud untuk mengisi kegiatan rutin mingguan di Pondok
Pesantren Sunan Bejagung. Bejagung Kec. Semanding Kab. Tuban, Guna mengarahkan
minat dan bakat para santri, bersama ini kami mengajukan proposal kegiatan
Pencak Silat NU (PSNU) PAGAR NUSA
Mohon untuk
di periksa sebagai bahan pertimbagann
Demikian proposal permohonan ini kami
ajukan atas perhatian dan dikabulkannya
kami sampaikan terimakasih.
Jazakumullah
waaksanajaza
Wassalamualaikum
WR. Wb.
Demikian proposal dari saya kang semoga bermanfaat Amin ..........!!!!
Ojo Gugah Macan Turu (OGMT) TOEBAN ,
Proposal Pencak Silat NU Pagar Nusa Gasmi
Peroposal Pagar Nusa - peroposal pencak silat,
By : Kang Munzie Abaray06